>>Cerita Sebelumnya<< : setelah di depan kelas, aku tidak tau lagu apa yang harus aku nyanyikan. lalu aku menyanyikan lagu daerah yang judulnya "cik cik periuk", tapi teman2ku termasuk guruku protes. mereka menyuruhku untuk menyanyikan lagu remaja/dewasa. aku mana tau.! tapi, memang ada 1 lagu yang aku hafal, yaitu lagu "anda_menghitung hari", itupun aku tau karena sering dinyanyikan oleh mamaku. tapi, aku gak mau menyanyikannya karena nanti pasti akan di komporin lagi sama mereka, oh tidak,.! apa yang harus aku lakukan??
Aku terdiam beberapa saat, kelas pun menjadi hening seketika, lalu, tiba2 temanku Fernand Berteriak dari bangkunya "pop, cepetan nyanyinya.!!". aku yang sudah bingung mau tak mau mulai buka mulut
Menghitung hari detik demi detik
Menunggu itu kan menjemukan
Tapi ku sabar menanti jawabmu
Jawab cintamu,,,
Jangan kau beri harapan padaku
Seperti ingin tapi tak ingin
Yang aku minta tulus hatimu
Bukan pura pura,,,
Jangan pergi dari cintaku
Biar saja tetap denganku
Biar semua tahu adanya
Dirimu memang punyaku
Jangan kau beri harapan padaku
Separti ingin tapi tak ingin
Yang aku minta tulus hatimu
Bukan pura pura
Jangan pergi dari cintaku
Biar saja tetap denganku
Biar semua tahu adanya
Dirimu memang punyaku
Belum pernah ku jatuh cinta
Sekeras ini seperti ini seperti padamu
Jangan sebut aku lelaki
"Aaa, bukan2, maksudkuu bukaann lelaa.." Aku tidak selesai berbicara namun semua Warga kelas tertawa terbahak2, termasuk si
Fajri, tapi, setelah aku melihatnya, dia terdiam, aku memandang ke seluruh kelas, dan mereka juga jadi terdiam. aku menunduk, Ingin menangis, tapi, aku harus kuat, aku tak mau menangis hanya karena ini saja. dengan langkah yang loyo, aku kembali ke bangku ku, lalu aku menundukkan kepala ku ke kedua tanganku yang terlipat. aku menutup mataku rapat2, tak ingin mengetahui apa yang terjadi selanjutnya.
tapi, aku dikagetkan oleh salah satu temanku yang menepuk pundakku, "woii, hebat bener, lagu yang kau nyanyikan tu nyambung banget ama lagu yang dinyanyikan fajri", Katanya. aku hanya terheran mendengarnya, karena sewaktu dia bernyanyi aku sedang tidur, jadi aku tidak tau lagu apa yang dia nyanyikan. "memangnya dia nyanyi apa?" tanyaku. "dia nyanyi Ruang rindu". ruang rindu? pikirku. "apa nyambungnya ama lagu yang kunyanyikan?" tanyaku lagi. ''ya nyambunglah, wah wah wah, klen memang jodoh ya, hahahaha" jawabnya yang disertai tawa teman2ku.
--Beberapa hari kemudian--
"woii pop, rambutmu kau pangkas lagi? sudah pendek, malah diperpendek lagi, bener2 kayak cowok kau" ujar temanku saat aku baru tiba di sekolah. ya memang, rambutku yang sudah pendek diperpendek lagi, Itu karena aku makan permen karet, permen karetnya nyangkut di rambutku dan tak bisa dilepaskan, jadi mau tak mau harus dipangkas, "oh ini, gk npa2 kok" jawabku. "yaudah deh, yuk ke kelas," ujarnya sambil menggandeng tanganku. "tu tunggu dulu, aku pake topi dulu" jawabku sambil mengambil topi yang ada di tasku. "uda rambut pendek, pake topi, uda bener2 kayak cowok kau ya, tinggal rok nya aja tu yang menandakan kau cewek, haha" katanya sambil menyikutku. "ahh, sibuk" jawabku ketus sambil memakai topi.
sesampainya di kelas, temanku tadi membuka topiku dan membawanya kabur. namun terlambat, semua mata sudah tertuju padaku. aku hanya diam terpaku.
ohh tidakk, aku bakalan kena ejek lagii kalo gini.. TAT
"hahaha, pop, itu masih rambut gak? hahahaha" ujar salah satu temanku yang disertai senyuman geli temanku yang lainnya. aku tak menjawab, aku terus berjalan menuju bangkuku sambil menunduk.
"bagus kok pop" terdengar suara dan aku mengenal suara itu, tapi aku tidak mau melihatnya, aku terus berjalan sampai ke bangkuku.
"pop, rambutmu kayak ruben onsu deh, hahaha" ejek teman sebangkuku. aku tak memperdulikannya, aku hanya mengangguk2 saja agar ia cepat diam.
Tiba lah pelajaran bahasa indonesia. gurunya menyuruh kami untuk menulis diary. aku yang tak pernah menulis diary agak kesusahan, terutama dalam menyusun kata2nya. aku memilih tema "
rambutku dipangkas karena permen karet". dan setelah selesai, semuanya membacakan diarynya masing2 di depan kelas, begitu juga denganku.
--beberapa bulan kemudian--
Aku duduk2 di ruang tamu rumah kami. sebenarnya ini adalah hari masuk les, tapi ntah mengapa aku merasa males datang. kulihat jam
hmm, ntar lagi jam 3, mereka bakalan masuk.. tapi ntah mengapa, tiba2 aku seperti bergerak sendiri, ku ambil buku, pulpen, dan kumasukkan ke tas sandangku, lalu aku pergi tanpa mengganti bajuku. padahal wktu itu aku memakai
tangan manis dan
rok mini. #baju sehari2ku dirumah memang pendek2, hehe#
Aku baru menyadari aku belum ganti baju setelah aku sampai dimulut gang rumah guru kami.
gak mungkin aku kerumah lagi ganti baju, uangku tinggal sedikit lagi, lagi pula rumah jauh, tapi apa kata mereka nanti kalau aku pakai rok? ohh tidaakk, pikiranku kalang kabut, aku tidak berani memasuki gang itu, tapi, ku kuatkan diriku agar bisa masuk.
"assalamu'alaikum" tok tok tok. aku mengetuk pintu.
"wa'alaikumsalam" jawab dari dalam.
criiiieeett.. kubuka pintu rumah itu dan terlihat teman2ku sedang berkumpul, tapi tidak dalam suasana belajar,
A. a. ada apa ini? pikirku dalam hati, tapi semua mata tertuju padaku dan mereka senyum2 sendiri, ohh, apakah yang akan terjadi? pikirku.
--bersambung--